Siaran Pers
AJI Jakarta bekerja sama dengan Coca-Cola Foundation Indonesia berhasil menilai sebanyak 48 karya jurnalistik yang masuk dalam lomba karya jurnalistik dengan tema “Sosok Pejuang/Komunitas yang Berperan dalam Mengatasi Persoalan Seputar Air”. Penilaian didasarkan atas 3 kriteria; kualitas konten, orisinalitas, dan teknis penulisan.
Pada lomba kali ini, para peserta menghadirkan liputan terkait orang-orang atau komunitas masyarakat yang terbukti mampu mengelola air dengan baik. Misalnya menjaga sumber air dari kerusakan, membangun instalasi penghubung saluran air, membuat sumur resapan dan sanitasi, menciptakan terknologi air bersih, atau mengatasi masalah banjir yang terus terulang yang mampu menginspirasi masyarakat Indonesia untuk melakukan hal serupa.
Setelah berdiskusi dan menilai sejumlah indikator, termasuk mengaitkannya dengan kesesuaian tema, tim juri yang terdiri dari tiga orang, yaitu Triyono Prijosoesilo (Coca-Cola Foundation Indonesia), Afwan Purwanto (AJI Jakarta) dan Ahmad Arief (Harian Kompas), akhirnya memutuskan 3 pemenang.
Pemenang pertama adalah Novita Lisiana, dari DAAI TV dengan liputan berjudul “23 Tahun Menanam Kehidupan”, lalu Erick Tanjung dari suara.com dengan judul “Ngudi Tirto Pejuang Air dari Bukit Manoreh”, dan juara ketiga diraih jurnalis Citra Pratnia Faramitha, dari Narasi TV dengan judul “Kakek Menjaga Air”.
Masing-masing pemenang berhak atas hadiah senilai Rp10.000.000 untuk juara pertama, juara kedua senilai Rp.7.500.000 dan juara ketiga senilai Rp5.000.000. Selanjutnya, para pemenang akan dihubungi dan informasinya juga bisa disimak di media sosial milik AJI Jakarta.
Pada lomba kali ini, peserta tidak hanya didominasi oleh jurnalis asal Jakarta, namun juga dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Antusiasme yang tinggi, menjadi tolak ukur tersendiri bagi para juri.
“Untuk story 23 Tahun Menanam Kehidupan, menujukkan komitmen kuat dari Mbah Sadiman dalam menjaga lingkungan, sangat humanis karena dapat tetap menjaga niat walaupun mendapat cemohan orang lain. Juga membawa pesan bahwa hidup bukan hanya untuk diri sendiri,” ungkap Triyono dari Coca-cola Foundation Indonesia merujuk pada karya Novita Lisiana, dari DAAI TV dengan liputan berjudul 23 Tahun Menanam Kehidupan.
Penjurian juga dilakukan secara kumulatif, tanpa membeda-bedakan jenis media para peserta. Hal ini sedikit berbeda dengan lomba pada umumnya, yang penjurian kerap dikelompokkan pada beberapa kategori.
Sebelumnya, lomba karya jurnalistik bertema “Water and Civilization”, didahului dengan rangkaian workshop dan fellowship dengan tema serupa. Untuk workshop diikuti oleh jurnalis dari beragam daerah. Sementara khusus fellowship, sebanyak 7 jurnalis terpilih yang karyanya secara otomatis diikutkan dalam lomba karya jurnalistik.
Dengan lomba karya jurnalistik seperti ini, AJI Jakarta berharap, masyarakat lebih memahami tentang pentingnya mengelola air demi kehidupan. Salah satunya melalui informasi yang mendalam dan inspiratif tentang isu-isu seputar air.
“Melalui lomba seperti ini, setiap peserta telah melakukan upaya besar untuk mengedukasi publik tentang pentingnya mengelola air dan bisa terinspirasi dari tokoh-tokoh luar biasa yang menjaga kelestarian air, tentunya lewat karya jurnalistik yang berkualitas” ujar Asnil Bambani, Ketua AJI Jakarta.
Selanjutnya, AJI Jakarta mengucapkan selamat kepada para pemenang. Sementara bagi peserta yang belum beruntung, diharapkan kepeduliannya untuk terus menyuarakan tentang pentingnya menjaga kelestarian air di Indonesia. Karena dengan peran media, semua upaya yang telah dilakukan menjadi tidak sia-sia.
Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan. Terima kasih.
Jakarta, 28 Desember 2019
Narahubung:
AJI Jakarta
https://wa.me/6281935007007