“Di tengah pandemi, informasi yang akurat adalah kebutuhan yang tidak bisa ditawar lagi. Warga dan pemerintah butuh informasi untuk mengambil keputusan yang tepat dalam menangani pandemi.
Namun pandemi membawa sejumlah tantangan tersendiri bagi jurnalis, pihak yang ada di garda depan informasi.

Pada satu sisi, jurnalis dihadapkan dengan berbagai kepentingan politik yang mengancam kerja dan keselamatan diri. Liputan jurnalistik yang kritis kerap kali disebut sebagai hoaks. Jurnalis dan medianya juga rentan mengalami persekusi, doxing, hingga ancaman pembunuhan.
Pada satu sisi, praktik buruk media justru melemahkan kepercayaan warga pada media. Industri media yang berorientasi pada traffic melahirkan kecenderungan konten berita clickbait dan provokatif. Konten-konten ini kerap kali menyesatkan, alih-alih mencerahkan pembaca.
Bagaimana semestinya jurnalisme bekerja? Apa saja bentuk delegitimasi jurnalisme di tengah pandemic? Apa peran publik dan jurnalis ketika media mengalami delegitimasi? Apakah jurnalis bisa keluar dari jebakan clickbait?

Diskusi ini menggali lebih jauh mengenai hal-hal yang melemahkan jurnalisme di tengah pandemi.”