SIARAN PERS
AJI JAKARTA
Jakarta, 4 Maret 2021
Pandemi Covid-19 telah memiliki banyak dampak dalam berbagai aspek kehidupan setahun terakhir, termasuk sektor asuransi kesehatan. Terbukti dalam acara “Diskusi Daring Publik: Transformasi Asuransi Jiwa sebagai Solusi Perlindungan dan Perencanaan Keuangan Jangka Panjang,” yang digelar AJI Jakarta pada 4 Maret 2021, kinerja produk asuransi mengalami pertumbuhan meski belum diiringi pemahaman yang tepat setiap konsumen. Tak heran jika klaim kerugian dan ketidaksesuaian produk masih menjadi kendala bagi perkembangan industri perlindungan/asuransi.
Direktur Kepatuhan AXA Mandiri Financial Services Rudy Kamdani menyatakan pandemi Covid-19 telah mendorong kenaikan minat masyarakat terhadap produk finansial termasuk asuransi jiwa. Ini menjadi peluang, khususnya bagi AXA Mandiri yang berfokus pada bisnis asuransi kesehatan dan jiwa.
Kondisi ini bersamaan pula dengan ekspansi digital yang membuka peluang masyarakat untuk menyusun prioritas masa depan. Oleh karena itu, hal ini tentu perlu didorong dengan edukasi dan literasi bagi konsumen yang hendak memiliki asuransi jiwa dan kesehatan.
“Dari kondisi sekarang kita jadi paham pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang melalui asuransi,” ujar Rudy.
Deputi Direktur Pengawasan Asuransi II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kristianto Andi Handoko mengatakan pandemi Covid-19 memang mendorong kesadaran pentingnya memiliki asuransi kesehatan. Hanya saja, kerap kali layanan perusahaan asuransi belum optimal sehingga OJK perlu meningkatkan pengawasan terhadap semua perusahaan asuransi dan menjaga hak konsumen.
“Meskipun pengumuman kondisi pandemi membuat perusahaan asuransi tidak wajib alias bebas untuk tidak membayarkan klaim terkait sakit Covid-19 dan bahkan tidak tercantum pada klausul polis, namun pada kenyataannya ada banyak perusahaan asuransi yang masih membayarkan klaim terkait Covid-19 sebagai bukti komitmen mereka,” jelas Andi.
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu membenarkan bahwa secara umum asuransi jiwa memang meningkat sejak 2015-2019 sekalipun sempat turun pada 2018 dan menanjak naik 2019. Tahun 2020 pun kenaikan premi asuransi terbilang cukup besar akibat pandemi Covid-19. Pendapatan premi memegang peranan penting juga sebagai sumber pendapatan, dengan rata-rata proporsi di atas 85%.
“Pembayaran klaim dan manfaat cenderung meningkat. Pembayaran klaim kesehatan dan meninggal dunia menjadi dua jenis klaim yang paling banyak dibayarkan,” jelas Togar.
Togar pun menyebut berbagai kemudahan pada era digital adalah momentum agar perusahaan bisa mengambil peluang literasi dan ekspansi. Misalnya, mendorong konsumen yang mau membeli polis untuk terlebih dahulu rajin membaca, dan juga mengkritisi dengan baik produk-produk asuransi agar bisa memastikan bahwa produknya memang sesuai dengan yang dibutuhkan.
“Karena itu uang dan masa depan Anda, perencanaan keuangan Anda. Wajib bagi Anda bertanya ke agen dan perusahaan dengan detail”.
Dalam sambutannya, Sekretaris AJI Jakarta Afwan Purwanto mengharapkan peserta diskusi bisa mendapatkan perspektif yang berimbang tentang pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang. Selain itu, jurnalis juga perlu memahami urgensi dari pemahaman hak dan kewajiban konsumen asuransi jiwa mendapatkan literasi dan edukasi melalui pemberitaan.
Sebagai informasi, webinar ini juga menandakan Lomba Karya Jurnalistik AJI JAKARTA – AXA MANDIRI Transformasi Asuransi sebagai Solusi Perlindungan dan Perencanaan Keuangan Jangka Panjang. Lomba karya jurnalistik ini diselenggarakan dalam rangka ulang tahun ke-17, PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri). Lomba ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya dan manfaat asuransi. Total hadiah senilai Rp60.000.000 untuk 12 orang pemenang kategori teks dan foto. Informasi lomba selengkapnya bisa mengecek di website AJI Jakarta, www.ajijakarta.org
Narahubung:
AJI Jakarta
081935007007 (whatsapp)